Minggu, 29 Juni 2014

surat kebencian untuk yang tercinta

Teruntuk kamu yang aku kirim dengan penuh kebencian.

Aku benci harus mengakhiri segalanya yang seharusnya belom selesai, bagai pengecut yang menyerah sebelum pertandingan dimulai.
aku benci harus menangis diam-diam dengan kuat dan dalam di kegelapan.
aku benci harus pergi dan merindumu setengah mati.

Teruntuk kamu yang aku kirim dengan penuh kebencian.

Sungguh aku benci setengah mati mengingat segala hal lelucon yang kamu buat, dan itu nyaris tidak lucu sama sekali.
Sungguh aku benci tatapan matamu yang membelalak masuk menjunus hatiku.
Sungguh aku benci hangat dekapanmu, dan jantungmu menyebut nama yang lain.

Teruntuk kamu yang aku kirim dengan penuh kebencian.

Aku membencimu lebih dari apapun,
Aku membencimu karna aku harus rela melepaskan dan mengkarangkan perjalanan kita,

Dan Demi Tuhan,
di balik semua rasa benci yang aku punya,
Aku benci bila harus jatuh cinta kemudian mempertahankan dan memperjuangkannya sendirian.


Minggu, 15 Juni 2014

anonim limabelas juni

hallo Tuan R,
udah lama ya ngga nulis buat kamu? hehehehe.
aku lupa kalo kemarin itu tanggal 15 juni, agak kaget kamu masih hafal disetiap lima belas yang sering kita gadang-gadangkan kemarin lalu.
kamu gimana kabarnya? semoga selalu dalam keadaan baik. terima kasih satu tahun setengah lalu, aku pernah bahagia di tahun-tahun itu, pernah belajar banyak, pernah diajarkan untuk iklas sampai akhirnya kamu dijalan yang lain sekarang.
jadi keputusan aku ngotot untuk minta dilepas beberapa bulan lalu ngga begitu salah kan? aku tau, kamu terluka, sampai akhirnya kamu udah ngga mau kenal aku lagi, gpp. paling ngga kamu sudah bahagia sekarang, itu salah satu tujuanku bukan?
akupun sama, aku sudah bahagia dengan caraku sendiri.
oh iya, aku lupa, satu hal yang perlu kamu tau, sekarang-sekarang ini aku jauh lebih mengenal Tuhan dengan baik, bener katamu, Tuhan "bicara" dengan cara-Nya sendiri.
segala hal aku tumpahkan ke Dia, perlahan aku diberikan jalan, walau sendiri, aku ngga takut, ngga seperti dulu, Tuhanku hebat ya x'))
ah sudahlah, aku takut Dia cemburu, terlalu sering dan terlalu banyak aku meminta, dan sekarang aku mambicarakan Dia sama kamu, semoga Dia memaafkan apa yang sudah-sudah yaa hahahahha...
jagain mamah, kuliah kelarin, menikahlah. kamu sudah siap untuk itu, aku masih mendoakan segala hal baik buatmu, yang penting kamu bahagia. selamat lima belas yang sudah lewat ya, seperti kita :')