Selasa, 29 September 2015

mencintaimu seperti akan kehilanganmu..

mungkin ini rasanya..
mencintai seakan esok tiada..
memiliki selama aku bisa..
aku mencintaimu hingga gila


Sayang. Tidak ada kalimat yang mampu menceritakan bagaimana aku mencintaimu..
bahkan akupun tidak tau bagaimana meyakinkan kamu bahwa ini cinta.
seperti ini kah rasanya?
aku harus terpampar kenyataan bahwa mencintaimu tak semudah perkiraanku.
bukannya cinta yang seharusnya tidak membuatku sekarat seperti ini?
apa aku harus mengorbankan hatiku, membiarkannya terluka dengan sayat-sayatan lebar.
dengan begitu kamu tau betapa aku mencintaimu melebih diriku sendiri?

Sayang. aku mencintaimu dengan hatiku.
jika hatiku terluka, bagaimana aku mencitaimu lagi?
bagaimana aku merasakan cinta ketika ia mati rasa karena meradang luka?
aku mencintaimu hari ini seakan-akan aku kehilanganmu hari esok.
 

Minggu, 27 September 2015

[PREPARATION to be Mrs Budiman]

Saya akan merangkum semua perjalanan Kami menuju pelaminan hanya dalam satu postingan. 
jadi ini akan terus diperbaharui sampai pernikahan Kami berlansung.



Pertengahan Mei 2015.



Kita mulai dari sini ya.
Aku sama Mas emang punya rencana menikah tahun 2015. awalnya ingin di tahun 2015, tapi ya belum waktunya dan masih banyak hal ini dan itu yang mesti kami selesaikan, mundur lah dari rencana. Sampai akhirnya orang tuaku menanyakan kesiapan kami untuk menikah. Karena persiapan yang amat sangat minim, ya kami cuma bilang "insyaAllah siap". Akhir bulan Mei Mas bicara secara langsung ke Papah untuk niatnya menikahi Aku. Rasanya gimana? lebih deg-degan dari waktu si Mas minta buat jalan bareng, gitulah rasanya hahahahhaha..

Ini semua diluar perhitungan Kami. Yagimana, niat yang inginnya awal tahun namun karena keterbatasan gerak dan uang kesempatan, maka jadilah di undur setahun. Setelah perbingcangan Mamas dengan Papah pertengahan Mei kemarin, mulai lah Aku diam-diam mencari gedung mana yang sekiranya bisa kami jadikan tempat untuk bersumpah sehidup semati ini. Daaaaaannnn Jakarta itu ngga terkenal macet dan sumber polusi aja ternyata. Tapi gedung resepsi yang diminatipun udah sold out semua HAHAHAHAHAH... kebanyakan para capeng ini booking setahun sebelum acara mereka. Yaaa karena yang ingin menikah pun banyak serta keterbatasan lahan semakin sempit, maka kami-kami ini mengincar beberapa gedung yang bisa disewa untuk resepsi kami.

Oh iya, berhubung foto dokumentasi gedung ada di kamera handphone, belom Aku pindahkan filenya, jadi gambarnya ku ambil dari google aja ya. sama kok, ngga ada yang beda :"))

 ini dibagian lorongnya. dari pintu masuk menuju pelaminan
(sumber: google)

ini dia pelaminan
(sumber: google)

Memang bukan gedung yang besar. Karena undangan Kamipun ngga banyak, hanya keluarga, kerabat dan beberapa teman dekat. biar akrab, bisa ngobrol-ngobrol sambil makan :')))
Menentukan gedung inipun banyak dramanya, terutama aku sama papah, yagitulah hahahahah..

Awal Juni 2015

Yeeeeaaaayyyyyy Tunangaaannnnnnnn (iya ini norak, biarin aja)
Kami tunangan tanggal 6 Juni 2015. Tidak ada tanggal spesial, hanya karena saja tanggal itu yang available untu keluarga kami berdua. Karena bulan puasa tinggal hitungan hari, dan aku ngga mau menunda hingga lebaran, maka diselenggarakan pertunangan (perkenalan keluarga) ditanggal tersebut. Acaranya benar-benar kekeluargaan. ya karena emang sekalian perkenalan keluarga sih. jadi ngga ngundang orang luar. Biar lebih hikmad hahhaha... 
ini foto diambil oleh indah, teman baik gua :'))


Pertengahan Juni 2015

Sebelum puasa, aku sama mamas sempetin buat nyari vendor, kenapa? Biar pas puasa dan ditinggal dinas keluar kota sama mamas akunya ngga rungsing hahahahahah.. ya biar kerasa lega aja, ngga perlu mikirin mau pake vendor catering apa. toh pas DP gedung waktu itu udah sempet TF sama vendor ini, jadi ya ngga bakal ragu sama rasanya. Semoga konsisten dari yang kemarin kuliat sampe hari H nanti, mau make up, makanan atau dekorasinya.

Kami menggunakan Purnama Catering. alamatnya di cempaka putih, marketing yang megang aku namanya Mbak Ria. Kami sengaja ambil yang paketan biar ngga ribet. karena Kami ngga suka yang ribet-ribet. 
paket yang kami terima:
*subsidi gedung
*kartu undangan
*menu makanan buffe
*menu makanan gubug
*dekorasi pelaminan
*busana dan tatarias
*dokumentasi akad dan resepsi
*MC Resepsi
*cucuk lampah (acara adat)
*dekorasi gedung
*dekorasi catering
*organ tunggal + penyanyi
*foto prewedd
*2 kanvas 30x40

lumayan, kami hanya tinggal cari souvenir dan baju akad. enakaaannnn hahahahhaahahah....


Awal September 2015

Akhirnya ada waktu buat beli souvenir. Kami memilih untuk beli yang jadi aja, jadi ngga perlu nunggu waktu cetak. karena ya itu tadi, kami ngga suka buang-buang waktu. melakukan hal yang seharusnya bisa dilakukan sehari jadi. 
Waktu itu pergi ke pasar jati negara, surganya souvenir. ditemani kakaknya mamas. yakarena mamas hari itu lagi kerja, jadi aku ditemani mbak eki untuk beli souvenir. Bersyukurnya aku, mamas bukan laki-laki yang banyak komplain. dia selalu setuju sama apa-apa yang aku pilih. mungkin dia juga tau diri kali ya, ngga bisa nemenin kemana-mana untuk ngurus ini dan itu. makanya dia setuju-setuju aja.
souvenir done. hatipun senang :')))))


Akhir September 2015

Karena kami akan menikah di gedung, dengan waktu yang sudah ditentukan, maka aku berinisiatif untuk mengurus surat-surat ijin menikah terlalu dini. aku ngga mau ambil resiko, kalo-kalo nanti pas mepet daftar nikahnya, ternyata dapet urutan yang kesekian. makanya dari pertengahan september udah bawelin mamas untuk ngurus surat-suratnya yang diperlukan. rampunglah akhir september, ngurus surat ini ngga sekedar ngurus. dramanya juga banyak. bukan dari kami, tapi dari pihak luar, yaitu pak RTnya mamas hahahahhahah...

Di akhir september ini juga merampungkan dummy undangan kami di vendor purnama catering. ngga ada masalah yang terlalu ruwet selain tahun pernikahan yang tercantum salah. oh iya, di satu lembar undangan itupun kami menuliskan isi hati kami, kalo orang-orang sebut mah ya wedding VOW. 
begini isinya:


-Berhenti di Kamu-

Kamu mungkin sama bingungnya denganku.
Kenapa akhirnya kita bisa duduk berhadapan satu sama lain, 
tidak hanya kita berdua,
namun dikelilingi keluarga.

Kamu datang disaat aku lupa bagaimana mempercayai seseorang.
Disaat bagaimana perihnya kepercayaanku dibuat ajang permainan.
Disaat bagaimana hancurnya ketika aku tahu perjuanganku pernah disia-siakan.

Setiap aku berusaha untuk mengingat bagaimana kita bertemu dahulu.
sekeras itulah usahaku melupakan apa yang membuatku jatuh cinta padamu. 
Entah bagaimana awalnya, aku selalu mengamini kita yang hingga saat ini sama kuatnya untuk terus bertahan, sama-sama mau berjuang.

Kamu doa yang berevolusi menjadi nyata dari Allah untuk hidupku.
Menerima segala kurang dan batunya aku. 

Terima kasih untuk mau bahagia bersamaku. Menertawakan hidup kita yang sedang lucu-lucunya.
Sesederhana itulah kamu di mataku,

Kamu sesederhana Aamiin di akhir Al-Fatihah.
Lalu apa lagi yang aku cari?

"Karena waktu telah menginjinkan kita untuk hidup bersama..."


Resti & Arief