Kamis, 31 Juli 2014

Surat dari surga untuk bunda

Bunda...
aku di surga sekarang, duduk di pangkuan Tuhan.
Ia mengasihiku dan "menangis" bersamaku, sebab pedih dan pilu di hatiku.
begitu ingin aku menjadi yang kamu banggakan, yang menjagamu kelak, saat tubuh rentamu tak sanggup kamu topang sendiri.
aku ngga begitu paham dengan apa yang terjadi.
yang aku tau, aku berada di tempat yang gelap dan nyaman.
aku menghabiskan waktuku dengan berfikir dan tidur.
bahkan sejak hari pertamaku.
aku merasakan ikatan istimewa antara aku dan engkau, bunda.
kadang aku medengarkan kamu menangis, dan aku menangis bersamamu
kadang engkau berteriak dan memaki, lalu menangis lagi.
aku heran, mengapa engkau sering menangis. bahkan hampir setiap hari
pada hari itu juga, hal yang paling mengerikan terjadi.
suatu monster yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman dimana aku berada.
aku sangat takut, aku menjerit sekuat tenaga.
tapi tak sekalipun engkau berusaha menolong.
mungkin engkau tak pernah mendengarku.
"bundaaa... tolong aku bundaaa, aku takut"
aku berteriak dan terus berteriak hingga tak sanggup lagi
monster itu mulai mencabik lenganku
sungguh sakit rasanya.
sakit yang takan pernah dapat aku ungkapkan dengan kata.
oh.... bagaimana aku harus memohon agar ia berhenti?
aku menjerit sekuat tenaga, sementara ia mencabik putus kakiku.
sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat.
aku tau, takan pernah aku melihat wajahmu.
atau mendengarmu membisikan betapa engkau mengasihiku.
aku ingin menghapus butir-butir air matamu.
aku punya begitu banyak rencana untuk membuatmu bahagia.
bunda... tapi aku tak dapat kesempatan.
aku meregang nyawa dalam sengsara tak terkatakan.
begitu aku ingin mengatakan bahwa aku mengasihimu.
sebelum aku pergi.
tapi aku tak tau kata-kata yang dapat engkau mengerti.
dan segera saja, aku tak lagi punya nafas untuk mengatakannya, aku mati
ada malaikat baik mengangkatku.
membawaku ke suatu tempat yang besar dan indah.
aku masih menagis, tapi segala rasa sakit tubuhku sirna, bunda.
malaikat membawaku kepada Tuhan.
Tuhan mengatakan bahwa Ia mencintaiku.
aku merasa bahagia, bunda.
aku menulis dan mengirimkan ini untuk bunda tau, bahwa aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup.
aku ingin hidup.
kuat keinginanku, tapi aku tak mampu, monster itu begitu kuat mengkoyak badanku
aku hanya ingin engkau tau, bahwa aku berusaha tinggal bersamamu.




saudaraku,
saya sedih menulis cerita ini, saya yakin andapun yang membacanya demikian.
saya memiliki data, walaupun data lama, yakni:
"setiap tahunnya sekitar 150rb anak dibawah umur 18 tahun terjebak menjadi pelacur"
dan 4% kasus kehamilan remaja lebih banyak terjadi pada remaja putri dibawah 18 tahun, dan 7 % pada remaja putri di bawah 16 tahun.
sementara sebanyak 43,1% gadis berusia dibawah 18 tahun melakukan aborsi"
(Guntoro Utamadi, staf perkumpulan keluarga berencana indonesia (PKBI) di harian kompas 1997)

itu tahun 1997, entahlah apakah dari tahun ketahun semakin menaik atau bahkan menurun.
saudaraku, sepele memang untuk saling mengingatkan, tapi paling tidak, kita bisa bersatu padu melawan pembunuh aborsi. saya lebih suka menyebutnya pembunuh dari pada pelaku.
jaga anak dan keluarga kita, agar tidak terperosok dalam pergaulan bebas. karna zina adalah biang kerok awal mula pembunuhan ini terjadi.
kasar memang, dan saya minta maaf untuk kalimat-kalimat yang tidak enak dibaca dalam postingan ini.
terima aksih sudah membaca postingan saya.
semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar