Selamat ulang tahun Arief Budiman.
Tepat di hari jadimu yang ke 30 tahun. Kita terpisah ratusan kilo meter, tak ada dekapan hangat dan ciuman lembut untuk mengiringi kalimat "selamat ulang tahun Abi". Jarak ini merampas segalanya selain Doa yang selalu mengiringi langkahmu untuk kembali pulang.
Abi, gimana rasanya beberapa hari ini tidur ngga peluk Ibu? :)
Jangan tanya balik gimana rasanya punggung Ibu tanpa usap-usap tangan Abi sebelum tidur, Abi pasti tau jawaban Ibu apa.
Dari awal Ibu kenal Abi, dari jatuh lalu bangun. Kesandung, jatuh lagi. Terperosok, dan kita bangun lagi. Dan dari apa-apa aja yang pernah kita lewatin bareng. Bertahan adalah jawaban kita satu-satunya. Dari yang ngga punya apa-apa. Dari yang capeknya ngumpulin uang buat modal nikah. Dari yang sedihnya nahan emosi karena ngga mau nyakitin orang lain. Terima kasih terus mau belajar lebih baik dari kemarin berdua Ibu.
Terima kasih untuk setiap peluk yang selalu ada. Terima kasih untuk membiarkan dadanya basah karena Ibu cengengnya luar biasa.
Abi, selamat ulang tahun. Hadiahnya nanti di bulan Oktober ya.
Dari Istri yang sedang menjaga janin, penerus Arief Budiman.
(Ibu kangen tidur di samping Abi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar