Rabu, 19 November 2014

isi doa yang sama

jika atap kita masih tak sama.
jika rumah yang kita sebut pulang masih tidak searah
jika pintu yang kamu buka masih berbeda dengan pintuku.
berdoa saja. 
semoga Tuhan kita yang tetap sama membuat semua serba sama nantinya.


Kepada kamu laki-laki yang akan menikahi dukaku dengan segala cinta. Yang di dadamu akan aku sebut kepulangan paling damai. Yang di lengan gagahmu akan aku sematkan segala penat hidup di luar. Yang gelombang nafasmu bisa membuat irama pengantar lelapku. Akan aku pasrahkan segala kesenangan yang aku punya di kakimu. Agar pijakanmu semakin tertanam dalam. Agar angin tak mampu menggoyang bentangmu. 

Kelak teguk aku pelan-pelan. Resapi apa yang aku berikan, segala yang aku punya. Semua tentang bagaimana bahagia bersama. Jika keadaan menghujanimu kesedihan. Kamu bisa berlari kedadaku yang lapang. Berdiamlah lebih lama dari biasanya. Detak jantungku yang lebih merdu dari detik jarum jam bisa membuatmu tak ingin keluar dari sana. Jika kamu mau lebih paham, detaknya menceritakan, aku mencintaimu dengan dalam.

Laki-laki yang akan memberikan nama belakangnya untuk anak yang keluar dari rahimku. Menemani segala musim. Merambat mataku disaat matahari membelai kita lewat jendela kamar. Aku ingin melewati semuanya denganmu. Bersiaplah atas apapun yang akan kita temui di depan. Aku percaya kamu sama seperti kamu percaya bahwa pertemuan kita yang ajaib ini sudah ada di dalam buku takdir.





Aku. 
Perempuan yang mencintaimu tanpa tapi dan jika.

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar