aku mencintai hari memalui kamu dengan secarik rindu yang kamu selipkan di awal hari.
dengan hal-hal yang kamu sebabkan menjadi ladangku menuai rindu.
Apa yang kamu cari dari malam?
aku mencari sisa-sisa yang berserakan, rindu yang tertumpah-tumpah.
padamu aku mau menjadi pesakitan yang tidak segan memutuskan nadi perempuan lain yang melahirkan tawa di bibirmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar