Kamis, 09 Oktober 2014

luka

perihal luka, disetiap dada mungkin memiliki lebam dan luka yang menganga.
beberapa dari mereka bisa menyembunyikan dan menyimpannya dengan baik.
menahannya di dalam, tak tersentuh, tak terlihat.

maka, berhentilah bertanya seberapa dalam luka yang dimilikinya, atau lebih dalam mana lukanya dibanding lukamu? karna sebab ketika kita membicarakan soal luka, kita akan mendewasakan ego, menganggap luka kitalah yang paling dalam, paling bernanah.

setiap hati, menyimpan sebuah nama di dasarnya, meski ia telah berbagi udara dengan hati yang lain. yang berdetak untukmu, berdenyutkan namamu. baiknya memang kita tak perlu bertanya-tanya perihal apa yang terjadi di hati seseorang. dengan bukti setia mendampingi bukankah sudah cukup?

bak monster yang menghimpit hatinya, tak ingin ia tampakkan sebab buruknya, pantaskan kita membahas keburukannya? setelah susah payah ia sembunyikan, ia abaikan, meski waktu dan keadaan mungkin bisa memberikan tempat untuk kembali.

banyak rahasia yang akan ada waktunya kita ketahui, namun beberapa dari itu, tak perlu kita perjelas, seperti kebahagiaan yang tidak harus kita habisi saat ini juga. seperti waktu yang membiarkan kita menikmatinya detik demi detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar