Senin, 06 Oktober 2014

orang tuaku kuno!

Aku terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang segalanya sudah ada aturannya. mulai dari bangun tidur, hingga menjelang tidur pada malam hari. itu berlangsung hingga hari ini ketika aku memposting tulisan. Dari kecil seingatku tak pernah meminta barang yang aneh-aneh, karna sudah pasti papah akan melarang dan memarahiku, bukan karna papahku pelit, karna beliau tau, barang itu tidak mendidikku.

Terdengar lemah? memang. Tapi sedalam ingatanku yang masih aku ingat, aku tak pernah kekurangan kasih sayang. segala hal yang memang aku perlukan sangat dicukupi oleh beliau. Masa kecilku aku habiskan di dalam rumah, ditemani beberapa buku dan mainan bongkar pasang.

beranjak besar hingga dibangku kuliah, aku sadar aku masih jadi anak yang penurut...

Ternyata sifat penakut dan penurutku didapat dari papahku yang super disiplin, segala hal harus pada tempatnya. mamahku yang kolot segala hal harus sesuai aturan dan norma agama. beberapa hal tersebut yang menjadikan aku sebagai anak yang memilih mengiyakan apapun yang mereka arahkan.
dulu setiap pulang sekolah, papah selalu memastikan aku sampai di rumah tepat waktu, menutup telpon tanpa basa basi ketika tau aku sudah di rumah dan baik-baik aja. pekerjaan rumah sudah di selesaikan dengan baik sebelum sore tiba. itulah papahku.

aku selalu dibiasakan makan di meja makan, menyimpan barang pada tempatnya, melakukan hal sesuai waktunya, dan bersikeras untuk menempatkan tv hanya di ruang tv, tidak di tempat lain. papah membentukku sebagai pribadi yang disiplin, papah menanamkan dirinya di dalam diriku.
mungkin seandainya aku dibiarkan tumbuh seperti anak-anak seumuran ku waktu itu, aku akan menghabiskan waktu di luar rumah, menganggap rumah hanya sekedar menumpang tidur.

...

hari ini, genap umurku 24thn, aku masih tidak diperbolehkan pulang lebih dari jam 10 malam, apalagi menginap di tempat lain. aku melewatkan gemerlap malam, club, dan keseruan lainnya sesuai jaman dan umurku. yang aku paham, orang tuaku pasti lebih tau hal-hal yang terbaik untuk anaknya, mungkin jika aku dibiarkan tumbuh secara liar, aku akan menghabiskan malam di club dan alkohol.

dengan sebagian besar pengaruh mereka di hidupku, aku manruh rasa hormat paling tinggi, dan aku bangga dengan apa yang sudah mereka lakukan untuk hidupku, aku bisa menjaga dan menghargai diriku sendiri di depan orang lain. setiap kali bercermin, sosok papahku kental sekali tertanam di tubuh ini, papahku yang kuno dan mamahku yang super kolot, mereka yang terbaik yang aku punya.

kelak aku akan memiliki keluarga sendiri, menghabiskan hidup dengan manusia yang tumbuh dengan lingkungan yang berbeda denganku, beradaptasi, dan memulai dengan peraturan baru. namun, beberapa hal baik yang diajarkan papahku akan aku wariskan ke anakku, dia akan bangga dengan kakeknya yang membentuk ibunya seperti sekarang.




Tertanda,



Anak yang tetap menjadi anak-anak di usia berapapun untuk orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar