Rabu, 22 April 2015

-Kamu-

Kamu tidak sempurna, namun cukup buat seorang Saya yang pemikirannya tidak ada batas yang jelas. Rasa ingin tahunya lebih tinggi dibanding badan Saya sendiri. Dengan Kamu Saya merasa terlengkapi dengan baik. Kamu menjadikan Saya seutuhnya manusia. Liarnya langkahku yang tidak terarah dan tujuan. menjadi punya jalannya sendiri. Saya tahu arah pulang dan kapan Saya harus pulang. 

Kamu laki-laki yang mampu memantapkan apa yang Saya fikirkan, apa yang Saya mau, dan apa yang Saya perlu. Kamu semacam pemicu untuk meledakan Saya. Kamu peta dan Saya pengguna jalan yang tidak tahu tujuan. Kamu membuat Saya tahu arti sebenarnya soal keseriusan. Saya mulai mencintai diri Saya karena Kamu. 

Sejenak Saya berfikir, kenapa tidak 5 tahun lalu Saya bertemu kamu? Mungkin saat ini Saya sedang hamil anak ke2 dan mengantar anak saya yang pertama ke Taman Kanak-kanak. Tapi akan lain ceritanya, jika Kita bertemu 5 tahun lebih awal. Mungkin Saya tidak bisa menyelesaikan masa kuliah Saya dengan tepat waktu. Mungki Saya tidak bekerja di kantor Saya dengan posisi saat ini. Mungkin Kamu tidak sehebat sekarang. Kita tetap menikah, namun tidak sebahagia saat ini Saya memiliki Kamu. Sebelum Kamu didewasakan masalah. Sebelum Kamu mampu bersahabat dengan kesulitan hidup. Sebelum Kamu akrab dengan kegagalan. Mungkin Saya tidak secinta ini ke Kamu. 

Lalu Saya merasa sangat bahagia, mengenal Kamu di umur Saya yang menjelang matang. Saya tahu, Kita akan telat menikah, bukan karena Kita menunda, namun Saya memiliki misi khusus. Saya ingin kamu mampu berdiri sendiri tanpa Saya untuk menfakahi keluarga Kita kelak. Saya sedang mempersiapkan kamu untuk lebih tangguh dari saat ini. Mumpung masih ada waktu, dan Saya akan leluasa mengurus keturunanmu tanpa dijarah waktu kantor yang buat Saya tidak masuk akal.

Kamu harus berlari lebih kencang, Saya bersedia mundur selangkah untuk Kita berlari lebih jauh...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar